Pendakian Gunung Sanggabuana Karawang 1278 Mdpl
Hiking Gunung SANGGABUANA 1278 Mdpl
KARAWANG
Sabtu 14 oktober 2017 kami berangkat menuju loji, kec
pangkalan kabupaten karawang. Ujung selatan kota karawang memilik dataran
tinggi juga lho. Cocok bagi yang capek kerja untuk refreshing menyegarkan diri
. di loji memilik kontur tanah yang terdiri dari batuan kapur yang membentuk
dataran tinggi. Makanya banyak pabrik pengolahan bahan baku kapur di daerah
sini. Baik pabrik yang manual maupun modern.
Gunung sanggabuana memiliki ketinggian 1278 mdpl, lumayan
tinggi . kalau mendaki ke sini jangan khawatir takut kehabisan air, terdapat warung di puncak gunung serta rumah2
yang berisi makom untuk berziarah. Disana juga memiliki cuaca yang dingin,
sejuk. Walaupun pemandangannya tidak terlalu bagus, karena terhalang
pohon-pohon yang tinggi dan hutan masih lebat.
Kami bertiga menuju gunung sanggabuana. Kami berangkat dari
rumah sekitar jam 7 pagi, sampai di tempat parker terakhir jam 8 . lumayan
dekat karena masih di daerah karawang. Kemudian kami mnyusuri rumah2 warga,
kali yang lumayan deras karena masuk musim hujan. Bekas hujan semalam yang
masih menyisakan genangan, becek dijalan .
kami menyusuri jalan yang
dipinggirnya adalah kali yang banyak terdapat batu2 besar serta suara khas air .
kemudian menyisiri persawahan warga yang padinya mulai menguning dan terlihat
penjaga yang memberikan suara2 untuk mngusir burung2 yang memakan padi. Setelah
perjalanan 30 menit sampai di pos registrasi, kami membayar 10rb per orang.
Cuaca yang terik membuat sesekali kami berhenti dan mencuci muka di kali. Kali
ini airnya deras serta bening. Kali ini adalah anak kali yang menjadi satu di
hulu yang bernama kali cibeet
Kemudian kami sapai di pemukiman terakhir di sini, kampong
yang ramah penduduknya. Disekitar rumah warga banyak menanam pohon kopi, kopi
sanggabuana namanya. kampung terakhir ini menjadi batas Antara lahan penduduk
dan hutan. Memasuki hutan sejuk dirasa,
berbeda di luar tadi panas teriknya matahari sangat terasa. Kami berjalan
menyusuri jalan stapak . jalan setapak ini sering dilewati air. Air yang sejuk
dan dingin serta melimpah serta jernih sangat menggiurkan untuk mandi2. Tapi
kami akan naik gunung terlebih dahuulu baru mandi2 disungai ini.
Kemudian kami melewati curug kecil yang dijadikan wc dengan
ditutupi terpal . kami menyusuri sungai dan akhirnya kami tersasar, kemudian
kami turun akhirnya menemukan jalan setapak
menuju puncak. Kami lanjutkan jalan menuju puncak. Disini jalan mulai
edan, tidak ada bonus sama sekali. Tanjakan yang curam dengan kemiringan
60derajat membuat kami sering berhenti sabil sesekali minum. Kami bertemu
dengan sekelompok anak2 yang habis di mos eskul, terlihat kucel kotor dan bau .
kasian amat habis disiksa ni anak2 sma kayanya. Terus ada lagi anak yang
dibentak2 gara2 ga kuat turun. Buset ni orang tengah hutan teriak2. Gatakut
sama yng punya hutan apa. Terus kita lanjutkan perjalanan. Akhirnya 2jam
kemudian sampai di warung. Kami mmbeli air minum. Kira2 30 mnit sampai di
puncak kata penjaga warung. Kemudian kami melanjutkan perjalanan . sesekali
tanah belok membuat pijakan yang kurang pas. Kami harus berhati2.
30 menit kemudian kami sampai di puncak, yap puncak . kami
disambut oleh rumah2 yang terdapat bendera merah putih . kami beristirahat di
gubuk. Cuaca sejuk, kami melihat sekitar berupa rumah2 terdapat warung, rumah
yang banyak orang2nya. Bahkan pemandangan tidak terlihat disini. Kira2 terdaat
8-9 rumah yang berisi makom untuk berziarah kemudian terdapat 2 warung . kami
beristirahat dan selanjutnya makan siang. Kami persiapan untuk membawa bekal
untuk menghemat biaya. Terus kami tidur2 sebentar. Biasa abis makan ngantuk .
Kami istirahat dari jam 12 hingga jam 1, kemudian kami
menuju puncak 1. Tempat tadi yang kami singgahi adalah puncak 2. Kami berjalan
setapak, melintasi perkebunan kopi, talas, singkong. Sepanjang kami berjalan
turun kemudian naik. Naik ke atas dimana jalanya tertutup semak2. Artinya
jarang yang melewati atau kepuncak 1 ini. 30 menit kami berjalan akhirnya
sampai. Yah tidak ada apa apa disini, dan pepohonan yang tinggi. Tidak ada
pemandangan kebawah karena tertutup semak dan pohon. Disini terdapat batas daerah
Batas daerah purwakarta dengan bogor. Oh ya gunung sanggabuana ini berbentuk
memanjang sehingga membatasi daerah purwakarta karawang, cianjur dan bogor
Kemudian kami melanjutkan perjalanan uuntuk turun, karena hari sudah siang. Jam
setengah 2 kami berjalan menuruni gunung dengan hati2 karena licin. Tidak lupa
saya membeli air. Sekitar 1,5 jam kami akhirnya sampai di kali yang dijadikan
wc/tempat mandi. Dengan ditutupi terpal. Kami mandi2 merasakan dinginnya air.
Terasa segar sekali. Setelah mandi kami menampung air untuk diminum.
Komentar
Posting Komentar